Dermatomiositis: Diagnosis dan Tata Laksana
DOI:
https://doi.org/10.23886/ejki.10.98.81-9Keywords:
dermatomiositis, diagnosis, tata laksanaAbstract
Dermatomiositis adalah kelainan autoimun yang jarang terjadi dengan gejala inflamasi di kulit dan otot, serta berkaitan dengan 10-20% kasus keganasan organ dalam. Diagnosis dermatomiositis sulit ditegakkankarena hanya sekitar 20% pasien mengalami lesi kulit yang khas bahkan tanpa keluhan otot. Gejala khasdermatomiositis adalah heliotrope sign, gottron’s papules, dan gottron’s sign. Patogenesis penyakit ini berhubungan dengan gangguan imunitas, baik sistem imun alami maupun sistem adaptif. Dibuktikan dengan tingginya kadar interferon yang diinduksi oleh gen dan protein dalam darah, otot, dan kulit berkorelasi denganaktivitas penyakit. Faktor lingkungan, misalnya pajanan sinar matahari, infeksi, dan keganasan juga dapatmemicu terjadinya dermatomiositis. Pilihan terapi topikal dermatomiositis adalah dengan kortikosteroid danpenghambat kalsineurin topikal. Selain itu terapi sistemik terdiri atas kortikosteroid, antimalaria, steroid sparingagent, metotreksat, mikofenolat mofetil, azatioprin, dan penghambat kalsineurin. Pengobatan dermatomiositisterkini adalah imunoglobulin, rituksimab, abatasep, dan lenabasum yang sedang dikembangkan dalam faseuji klinis fase III.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Anandika, Eliza Miranda
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.