Dermatomiositis: Diagnosis dan Tata Laksana

Authors

  • Anandika Pawitri Departemen Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia – RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
  • Eliza Miranda Departemen Dermatologi dan Venereologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia – RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.23886/ejki.10.98.81-9

Keywords:

dermatomiositis, diagnosis, tata laksana

Abstract

Dermatomiositis adalah kelainan autoimun yang jarang terjadi dengan gejala inflamasi di kulit dan otot, serta berkaitan dengan 10-20% kasus keganasan organ dalam. Diagnosis dermatomiositis sulit ditegakkankarena hanya sekitar 20% pasien mengalami lesi kulit yang khas bahkan tanpa keluhan otot. Gejala khasdermatomiositis adalah heliotrope sign, gottron’s papules, dan gottron’s sign. Patogenesis penyakit ini berhubungan dengan gangguan imunitas, baik sistem imun alami maupun sistem adaptif. Dibuktikan dengan tingginya kadar interferon yang diinduksi oleh gen dan protein dalam darah, otot, dan kulit berkorelasi denganaktivitas penyakit. Faktor lingkungan, misalnya pajanan sinar matahari, infeksi, dan keganasan juga dapatmemicu terjadinya dermatomiositis. Pilihan terapi topikal dermatomiositis adalah dengan kortikosteroid danpenghambat kalsineurin topikal. Selain itu terapi sistemik terdiri atas kortikosteroid, antimalaria, steroid sparingagent, metotreksat, mikofenolat mofetil, azatioprin, dan penghambat kalsineurin. Pengobatan dermatomiositisterkini adalah imunoglobulin, rituksimab, abatasep, dan lenabasum yang sedang dikembangkan dalam faseuji klinis fase III.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2022-06-13

How to Cite

Pawitri, A. ., & Miranda, E. (2022). Dermatomiositis: Diagnosis dan Tata Laksana . EJournal Kedokteran Indonesia, 10(1), 81–9. https://doi.org/10.23886/ejki.10.98.81-9

Issue

Section

Review Article