Pitiosis pada Manusia

Authors

  • Hanna Yolanda Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23886/ejki.13.945.116

Keywords:

Pitiosis, Pythium insidiosum, Oomycete, Keratitis, Arteritis

Abstract

Pitiosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh oomycete Pythium insidiosum yang memiliki morfologi mirip jamur namun lebih memiliki kedekatan dengan alga. P. insidiosum secara alamiah hidup di air tawar dan tanah basah. Kontak dengan air yang terkontaminasi zoospora dan adanya trauma dapat menjadi faktor resiko utama pitiosis. Kasus pitiosis semakin banyak dilaporkan di berbagai negara di dunia, termasuk negara di Asia Tenggara. Manifestasi klinis pitiosis dapat berupa keratitis, arteritis, infeksi subkutan, dan sistemik. Pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi P. insidiosum dari sampel klinik sudah dikembangkan, antara lain secara mikrobiologi, histopatologi, serologi, dan molekular. Pitiosis sering terdiagnosis sebagai infeksi jamur, namun terapi dengan antijamur memiliki efikasi yang terbatas. Terapi pitiosis saat ini adalah kombinasi bedah, antibiotika, antijamur, dan/atau imunoterapi. Diagnosis dini pitiosis dapat mengarahkan klinisi pada pemberian terapi pitiosis yang sesuai dan mencegah progresifitas penyakit dan kematian.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2025-05-28

How to Cite

Yolanda, H. (2025). Pitiosis pada Manusia. EJournal Kedokteran Indonesia, 13(1), 116. https://doi.org/10.23886/ejki.13.945.116
Received 2024-11-02
Accepted 2025-04-30
Published 2025-05-28