Sindrom Paraneoplastik pada Kanker Paru
Keywords:
sindrom paraneoplastik, kanker paru, keganasanAbstract
Kanker paru memiliki angka kematian tertinggi akibat keganasan di Indonesia dengan angka kejadian pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan Perempuan dan Sepuluh persen penderitanya mengalami sindrom paraneoplastik. Sindrom paraneoplatik merupakan respon tubuh terhadap suatu keganasan yang tidak secara langsung berhubungan dengan tumor primer serta metastasenya yang melibatkan sistem endokrin, dematologi, hematologi, nefrologi, oftalmik, reumatologi, neurologi. Histologi dari kanker paru mempengaruhi jenis sindrom paraneoplastik, dua tersering yaitu Humoral hypercalcaemia of malignancy (HHM) pada tipe karsinoma sel skuamosa dan Syndrome of innappropriate antiduiretic hormone (SIADH) pada kanker paru karsinoma sel kecil (KPKSK). Artikel ini bertujuan untuk mengkaji jenis-jenis sindrom paraneoplastik pada kanker paru, mekanisme patofisiologi, serta pengaruhnya terhadap diagnosis, prognosis. Pengetahuan yang mendalam mengenai hubungan antara histologi kanker paru dengan jenis sindrom paraneoplastik dapat membantu tenaga medis dalam mendeteksi dini, memberikan pengobatan yang tepat, dan meningkatkan kualitas hidup pasien secara keseluruhan. Penanganan segera setelah munculnya sindrom paraneoplastik dapat memberikan dampak yang lebih baik seperti memperpanjang tingkat kelangsungan hidup dan meningkatkan kualitas hidup.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Nahri Salsabila, Elsa P. Sari, Rizki Drajat, Rolan Sitompul

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Accepted 2025-01-03
Published 2025-01-15


