Peran HIIT dan MICT terhadap Kadar Angiotensin II, Ekspresi Fibronektin, dan Gambaran Histologis Aorta pada Model Tikus Hipertensi Induksi NOS Inhibitor

Authors

  • Fitri Boru Naibaho Program Magister Ilmu Biomedik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia
  • Dewi Irawati Soeria Santoso Departemen Fisiologi dan Biofisika Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia
  • Nurul Paramita Departemen Fisiologi dan Biofisika Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia
  • Monica Dwi Jalma Program Magister Ilmu Biomedik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia
  • Roman Ardian Goenarjo Departemen Fisiologi dan Biofisika Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia
  • Imelda Rosalyn Sianipar Departemen Fisiologi dan Biofisika Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia

Keywords:

Hipertensi, aorta, Fibronektin, HIIT, MICT

Abstract

Salah satu mekanisme adaptif terhadap hipertensi adalah perubahan struktur pembuluh darah, sehingga perubahan tekanan darah berhubungan dengan perubahan struktur aorta. High-Intensity Interval Training (HIIT) dan Moderate-Intensity Continuous Training (MICT) berperan menurunkan hipertensi dan memperbaiki kerusakan pembuluh darah. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui perbandingan HIIT dan MICT terhadap kadar angiotensin dan fibronektin tikus hipertensi yang diinduksi N(gamma)-nitro-L-arginine methyl ester (L-NAME) dengan desain penelitian eksperimental. Penelitian ini dilakukan di empat Laboratorium di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada bulan Maret 2023–Januari 2024. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus putih jantan galur Wistar (Rattus Novergicus) usia 10–13  minggu dengan berat 220–300 g di awal penelitian. Tikus dibagi menjadi empat kelompok yaitu: tikus kontrol, tikus yang diberi L-NAME secara oral selama 5 minggu, tikus L-NAME yang diberi perlakuan HIIT dan kelompok tikus L-NAME yang diberi perlakuan MICT. Penelitian awal menunjukkan tikus HIIT mengalami penurunan berat badan yang bermakna  dibandingkan kontrol. Pada tikus yang diinduksi L-Name, tekanan darah  meningkat dibandingkan kelompok kontrol. Setelah perlakuan 5 minggu,tekanan darah pada kelompok L-NAME, HIIT dan MICT menurun tidak bermakna  dibandingkan dengan kontrol.  Kadar angiotensin II pada kelompok HIIT menunjukkan penurunan tekanan darah secara bermakna  dibandingkan MICT dan HIIT secara bermakna  lebih berperan dalam menurunkan kadar fibronektin dibandingkan MICT. Disimpulkan induksi L-NAME dapat menyebabkan hipertensi dan HIIT dapat  menurunkan berat badan, kadar angiotensin II, dan kadar fibronektin dibandingkan MICT. HIIT lebih berperan menurunkan risiko hipertensi dibandingkan MICT.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2024-09-11

How to Cite

Naibaho, F. B., Santoso, D. I. S., Paramita, N., Jalma, M. D., Goenarjo, R. A., & Sianipar, I. R. (2024). Peran HIIT dan MICT terhadap Kadar Angiotensin II, Ekspresi Fibronektin, dan Gambaran Histologis Aorta pada Model Tikus Hipertensi Induksi NOS Inhibitor. EJournal Kedokteran Indonesia, 12(2). Retrieved from https://ejki.fk.ui.ac.id/index.php/journal/article/view/746
Received 2024-01-29
Accepted 2024-07-16
Published 2024-09-11