Model Prolaps Uteri Berdasarkan Risiko Klinis dan Biologi Molekular
DOI:
https://doi.org/10.23886/ejki.11.338.76Keywords:
prolaps uteri, ligamen sakrouterina, faktor risiko, genAbstract
Prevalensi prolaps uteri tergolong tinggi dan meningkat sejalan dengan paritas. Angka tersebut akan
terus meningkat karena usia harapan hidup perempuan juga meningkat. Hal tersebut berdampak pada
kualitas hidup perempuan. Faktor risiko klinis yang saling terkait proses perkembangan prolaps uteri adalah
kehamilan, persalinan, berat lahir bayi, obesitas, menopause, kebiasaan mengangkat benda berat, batuk
lama, dan konstipasi. Kerusakan penyokong organ panggul (ligamen dan fasia) ditandai dengan perubahan
tingkat selular. Protein Hoxa11, Col3a1, dan MMP menunjukkan perbedaan ekspresi pada ligamen sakro
uterina (LSU) pasien prolaps uteri dibandingkan LSU normal. Perubahan histologi LSU juga berkaitan dengan
perubahan matriks ekstra seluler (extra cellular matrix/ECM). Perlu dipahami pula pengaruh genetik pada
homeostasis ECM dan interaksi masing-masing. Beberapa penelitian terakhir menunjukkan perubahan DNA,
seperti pada gen HOXA11 yang memberikan kode dalam perkembangan LSU dan pada gen Col3a1 yang
memberikan kode dalam pembentukan protein untuk memperkuat jaringan tubuh. Interaksi faktor klinis dan
perubahan internal dalam tubuh dapat memberikan pemahaman tentang penyebab mendasar prolaps uteri
yang mendukung pengembangan pilihan penatalaksanaan pasien prolaps uteri.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Erwinanto Erwinanto, Budi I. Santoso, Junizaf Junizaf, Noor Pramono, Jajah Fachiroch, Yusra Yusra, Saptawati Bardosono, Indra Wijaya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Accepted 2023-05-05
Published 2023-05-31