Perawatan Kulit Kering pada Lansia

Authors

  • Dennely Yulisa RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Fakultas Kedokteran, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta
  • Sri Linuwih Menaldi RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, Fakultas Kedokteran, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta , Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.23886/ejki.11.176.86-91

Keywords:

kulit kering, lansia, penuaan

Abstract

Kulit kering atau xerosis kutis merupakan kondisi kulit yang mengalami kekurangan kandungan air di stratum korneum. Kondisi tersebut sering terjadi pada lansia akibat menurunnya aktivitas kelenjar keringat, sebasea, gangguan keratinisasi serta menurunnya jumlah seramid dan natural mosturizing factor (NMF) atau kondisi penyakit lainnya.  Kasus kulit kering di Indonesia dilaporkan pada tahun 2008 hingga 2013 di RSCM sebanyak 63,78%. Gejala kulit kering adalah gatal dengan lesi mulai dari eritema, skuama hingga berfisura yang predileksinya pada ekstensor tungkai bawah dan panggul. Perawatan kulit kering meliputi pemberian pelembab topikal, perubahan gaya hidup dan penyesuaian terhadap lingkungan. Penggunaan emolien dan petrolatum disarankan mengandung 10% urea atau 5% asam laktat digunakan dua kali sehari segera setelah mandi. Pemilihan sediaan pelembab menyesuaikan derajat xerosis dan kenyamanan pasien. Dianjurkan menghindari pelembab yang mengandung agen iritatif atau memicu sensitisasi kulit. Modifikasi kebiasaan seperti durasi mandi yang singkat, penggunaan sabun yang tepat dan kelembaban lingkungan juga penting bagi perawatan kulit kering.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2023-05-31

How to Cite

Yulisa, D. ., & Menaldi, S. L. (2023). Perawatan Kulit Kering pada Lansia. EJournal Kedokteran Indonesia, 11(1), 86–91. https://doi.org/10.23886/ejki.11.176.86-91

Issue

Section

Review Article
Received 2022-06-13
Accepted 2023-05-05
Published 2023-05-31